Sebagian orang menunda-nunda permintaan bahkan mengurungkannya hanya karena merasa diri berlumur dosa.
Maka perlu aku sampaikan kepada mereka satu ayat dari firman Allah swt;
(۞ قُلۡ یَـٰعِبَادِیَ ٱلَّذِینَ أَسۡرَفُوا۟ عَلَىٰۤ أَنفُسِهِمۡ لَا تَقۡنَطُوا۟ مِن رَّحۡمَةِ ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ یَغۡفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِیعًاۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلۡغَفُورُ ٱلرَّحِیمُ)
Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. [Surat Az-Zumar 53]
Justru, saat engkau berpikir bahwa Allah swt hanya layak diminta saat engkau berada dalam ketaatan adalah kesalahan.
Bahkan ada dua kesalahan yang telah engkau lakukan terhadap Allah swt;
Pertama; engkau mengira bahwa Allah swt hanyalah Tuhan mereka yang taat, padahal Dia adalah tuhan semua hambaNya, baik mereka yang taat maupun yang ahli maksiat.
Lalu kenapa engkau batasi ketuhanan nya hanya untuk kelompok yang pertama? Kenapa rahmatNya engkau kavling hanya untuk yang tekun beribadat?
Dan selama status mereka adalah hamba maka mereka tetap layak meminta kepada Sang Majikan karena permintaan para pelaku dosa tak kan sedikitpun mengurangi kemuliaanNya, sebagaimana doa-doa dari mereka yang taat tak kan menambah keagungan Nya.
Kedua; sungguh pikiran itu hanya muncul dari orang-orang yang mengandalkan amal mereka. Mereka merasa bahwa amal mereka itu penting bagi Allah swt, padahal tidak sama sekali.
Simaklah untaian hikmah Ibnu Atho’illah As Sakandari ini;
من علامات الاعتماد على العمل نقصان الرجاء عند وجود الزلل
Diantara tanda (seseorang) bersandar pada amal (nya) adalah; berkurangnya harapan (kepada Allah swt) saat terjadi kesalahan (dosa)
Hal ini sebagaimana pikiran sebagian orang bahwa surau, musholla atau masjid adalah tempat orang-orang yang ‘suci’.
Atau anggapan salah sebagian orang saat di ajak ziyarah ke tanah suci, mereka berkata, ‘nantilah…saat ini aku masih berlumuran dosa”
Justru, saat engkau merasa berdosa itulah, engkau sedang dinanti olehNya.
Maka berlarilah kepadaNya!
Engkau pasti akan dipelukNya dalam dekapan taubat yang nikmatnya tak terlukis oleh kata.
Suhari Abu Fatih
Pengasuh Mahad Alfatih Klaten