JANGAN MUDAH GE-ER !

Jika engkau telah mengangkat tangan ke langit dan menengadah penuh iba lalu engkau panjatkan doa-doa kepada Sang Pencipta segalanya, kemudian apa yang engkau minta benar-benar menjadi kenyataan, maka jangan terburu-buru GE-ER!

Hal itu, bisa jadi bukan karena sebab doa-doa atau proposal-proposal-mu.

Jangan bersikap seperti seorang kiyai muda yang memimpin shalat istisqa’ di kota kecil itu.

Sebakda shalat istisqa itu, dengan khusyu’ ia memimpin doa bersama. Apalagi kalau bukan untuk meminta siraman air hujan dari langit.

Belum rampung kiyai muda itu berdoa, rintik hujan mulai turun. Lalu dengan pede-nya kiyai muda itu berujar di depan jama’ah; “luar biasa, doa kita langsung di ijabah oleh Allah swt”.

Padahal belum tentu turunnya hujan karena sebab doanya. Bisa jadi karena rintihan dan doa-doa katak-katak yang ada disekitarnya.

Ah, wajar kiyai muda, cepat berkesimpulan dan mudah GE-ER.

Mestinya kiyai muda ini meniru Abdullah bin Al Mubarak saat beliau memimpin shalat istisqa’ pada masanya.

Selepas shalat, beliau memimpin doa. Saat berdoa itu, perhatian beliau tertuju pada seorang laki-laki yang menunjukkan jarinya ke arah langit dengan gerakan yang teramat samar.

Belum selesai beliau berdoa, hujan turun dengan derasnya tepat saat laki-laki itu menutupkan jarinya.

Maka Abdullah bin Al Mubarak meyakini bahwa turunnya hujan di hari itu karena sebab laki-laki tersebut.

Di akhirat, seorang ayah terpana hampir tidak percaya dengan posisi (maqom) yang ia dapatkan.

Lalu dengan terbata ia bertanya kepada Rabbnya; “Ya Allah layakkah hamba mendapatkan posisi ini? Padahal amalku selama hidup di dunia tak seberapa”.

Allah azza wajalla menjawab: “Hai Fulan, ini bukan karena amalmu, melainkan karena istighfar anakmu untukmu”.

Di akhirat masih saja ada tipe manusia yang mengandalkan dan berbangga dengan amalnya. Padahal kaidah yang berlaku disana bukanlah kaidah amal, melainkan kaidah rahmat dan keadilan-Nya.

Jika ada diantara sekian dosamu di ampuni oleh Allah swt, maka ketahuilah itu karena memang sifat Allah swt adalah maha luas ampunan-Nya (waasi’ul maghfirah).

Dan jika ada sekian hajat yang engkau panjatkan dalam doa-doamu menjadi kenyataan, maka ketahuilah hal itu karena Allah swt. memang Dzat yang maha luas karunia-Nya!.

Senang memberi rezeki kepada hamba-hamba-Nya, baik diminta maupun tidak.
Bukankah sebagian besar rezeki dan nikmat yang kita terima selama ini bukan karena sebab doa dan permintaan kita?

Itulah pentingnya mendahulukan Allah dan mengenal sifat-sifat-Nya bukan menonjolkan diri dan ke-aku-an kita.

Hadanalllah wa iyyakum

Suhari Abu Fatih
Pengasuh Mahad Alfatih Klaten

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *