Puncak pesta demokrasi di negeri kita tahun ini telah usai, tinggal menunggu hasilnya.
Proses terus berjalan, kawal & awasi agar tetap sesuai aturan yg disepakati tanpa pengkhianatan & kecurangan.
Sebagian saudara kita meyakini bahwa memilih pemimpin melalui PEMILU bagian dari Islam, sehingga harus diperjuangkan dgn segala potensi yg ad. Sebagian lg masih beranggapan bahwa PEMILU bukan bagian dari Islam, sehingga harus dipisah antara urusan agama dgn politik, meskipun kita jumpai kadang yg terjadi adalah politisasi simbol2 agama.
Masing2 pihak berdakwah (mengajak)/menyeru yg lain agar mengikuti/memilih partainya maupun calon yg diusungnya. Tak sedikit terjadi perselisihan/gesekan antar tetangga, sesama aktivis dakwah dll hanya krn beda pilihan.
Namun, yg harus disadari oleh semua umat Islam terutama aktivis dakwah adalah kita berdakwah menyeru manusia untuk tunduk & patuh kepada Allah ( Ad Da’wah Ila Allah) apapun pilihan partainya & siapapun caleg yg diusungnya.
Partai hanya sekedar kendaraan yg dipakai untuk berdakwah.
Terutama kpd saudara2ku yg sejak awal menyatakan diri sebagai partai dakwah, sadarilah bahwa tujuan utama kita Ad Da’wah ila Allah sehingga kita sadar bhw mereka yg ad di luar partai kita bukanlah musuh yg harus ditumbangkan, namun sbg obyek dakwah (mad’u) yg harus disadarkan.
Bagi saudara2ku yg lolos ke parlemen dakwahkanlah Islam di sana, tunjukkan jatidiri Islam & berjuanglah, jangan rendahlah Islam melalui perilaku saudara, semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk-Nya.
Dan bagi saudara2ku yg tidak lolos ke parlemen, bersyukurlah krn terlepas dari beban amanah yg berat, Allah menyelamatkan saudara melalui skenario-Nya.
Semoga kita diringankan saat menghadapi hisab di hadapan-Nya.
Al Faqir ila ‘afwi Rabbihi.
(Salah satu pengasuh Ma’had al Fatih)